Zina itu normal, baik dan bersahabat

Makin hari saya lalui makin aneh dirasa.
No, I'm not referring to myself, sebab saya memang semulajadi aneh.

Kisah 1
Pendaftaran ibu tunggal hampir setiap hari diterima. Kalaupun bukan ibu tunggal, ibu umur kehamilannya lebih tua dari umur perkahwinan.
Sampai saya ter-mengeluh kepada asisten kesayangan saya. 'Kak, banyak betul kan klien yang teda suami, tak pun baru betul kawin.Rasa hampir setiap hari juga dapat klien begini kan...?' (fusion loghat sabah-keyell).
Sayu wajahnya memandang saya. 'Iya kan, doktor. Macam biasa sudah tu kan. Normal.'

Eh?
Adakah perzinaan itu biasa dan normal?
Saya yang aneh?

Kisah 2
Klien itu manis bertudung. Kehamilannya disyaki bermasalah, sehingga saya terpaksa bertanya mengenai sedikit latar belakangnya serta suaminya.
Sebelum itu, katanya pernah 'bersama' seorang teman lelaki, yang mungkin mengkonsumsi dadah (oral). 'Tapi, dia orang baik-baik, doc'.
Gulp. Ok. Close case.
'Suami puan? apa dia pernah ada teman perempuan yang intim?'
'Ada, tapi dia orang baik-baik doc. tiada dia ambil alkohol atau dadah.'
Gulp. Ok. Close case.

Jadi, zina itu bukan setakat normal, tapi baik-baik?

Kisah 3
Setelah lengkap melakukan pemeriksaan kehamilan, dia dengan terbuka mengatakan, 'Saya ni, doktor, belum sempat kawin lagi dengan laki saya tu. Baru mau kawan-kawan'.
Oh.
'Aik, kalau kawan mana boleh hamil...Kawan macam mana tu?' Saya berpura-pura terperanjat padahal langsung tak larat nak terperanjat dah.

Jadi, kalau dah berlabel kawan, boleh hamil?

* * * * *

Mentaliti masyarakat kini

Kejayaan perang pemikiran

Yang aneh itu normal.

Yang baik itu asing

Zina dan sunnah nabi, mana yang lebih common?

Written by: Manusia Aneh

Time: Akhir zaman dah