Saturday 8 October 2011

Beyond the Vanity Mirror

Yap, tepat sekali!
Anda memang uumph dan hebat.
Post ini, seperti jangkaan anda, adalah merupakan lanjutan dari post yang lalu; Girls Talk : Vanity. Sebab post lalu tu dah terlalu panjang mengalahkan jambang terkenal Prof Albus Dumbledore.
After posting the previous post, I've got some interesting comments.

Kak Yan said;
Well no matter how ordinary a person is, somehow he/she is always unique in his/her own way, coz i believe Allah created us that way =D.
Safiyyah said;
kadang-kadang, kita tak nampak kelebihan diri kita, tapi orang lain nampak.
Aisyah pula menyentuh tentang kepentingan bersyukur atas nikmat Allah;
Ya Allah, bantulah kami menjadi hamba yang selalu bersyukur, mampu memanfaatkan nikmat yang diberikan pada jalan yang diredhai-Mu dan sentiasa 'dekat' dengan-Mu
I've always been a plain girl. And I bet thousands of other girls share the same thought. Kan?? Tak ke?
Tapi as kak Yan mentioned, setiap satu dari kita diciptakan unik, dengan kelebihan tersendiri, yang seperti Safiyyah kata, terkadang tak kita sedari.
Allah ciptakan kita ngam-ngam dengan keadaan dan personaliti setiap satu antara kita.
Dan siapalah kita untuk mengingkari dan mengkufuri nikmat-nikmat Allah ini? Hatta sekecil-kecil nikmat sekalipun...
Janganlah kita menjadi seperti [An-Nahl: 83]. Rugik, rugik...!
Siriyes tak kool kalo masuk geng Kaum Saba seperti [Saba’: 15-17].

Kadang-kadang, kita tak nampak hikmahnya, mungkin hanya realized 10 or 30 years later. [Al-Baqarah:216]
Kadang-kadang kita sibuk mengeluh dengan kepayahan dan keperitan hidup kita, mungkin 10 tahun setelahnya, only we'd smile when we look back at those passed years, amazed on how those dark ages turned us into what we are now.

Kadang-kadang kita sibuk mengeluh, sibuk envy dengan nikmat orang lain, sampai kita tak perasan dengan nikmat-nikmat kecil (dan juga yang besar) yang begitu banyak Allah beri pada kita. Justru, nikmat yang tiada itu pula sibuk kita tangisi.
Kadang-kadang, kita terlupa untuk bersyukur atas setiap nikmat kecil yang Allah berikan.
'La in syakartum, laazidannakum...'

Dan kadang-kadang, kita malah lokek untuk mengucapkan terima kasih kepada manusia yang menjadi penyampai nikmat itu. Bukankah mengucapkan terima kasih itu merupakan bentuk syukur yang kedua?^^

Kata Al-Hassan bin Ali,
Jika engkau mendapatkan kebaikan atau melakukan kebaikan, maka sebutlah dan ceritakanlah di depan saudaramu yang kamu percayai bahwa ia akan mengikuti jejak yang baik tersebut.
Firman Allah;

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu (Muhammad) siarkan.
(Ad-Dhuhaa: 11)

No matter how plain or biasa-biasa we are, we are at our best, as we are all created by the almighty.
Memangla kita berbeza, bukankah itu supaya kita semua saling melengkapi? ^^
Jom kita look back into our fragmented (or 'unhappy') past, to find all those wonderful tidbits that Allah had gifted us with (yang mungkin tak pernah kita perasan), dan cuba bersyukur atas setiap satu daripadanya. You'll feel like the luckiest girl alive. Sumpah!
Well, girls will be girls. No matter how plain or vain, girls will still be girls. ^^v

[kredit]

Alhamdulillah.
Tsumma, alhamdulillah.

P/S: Thankful to be a girl

4 comments:

Dinas Aldi said...

Akak sangat setuju dengan part hikmah tu. Bila sesuatu kejadian yg akak tak ingini berlaku, sedih woh tapi dah lama lepas tu baru nampak hikmahnya :)

safiyyah said...

'Hikmah itu tidak terlihat dalam sekelip mata'

Our posts are related! Hehe..

Mari jadi hamba yang bersyukur :)

Puding karamel said...

k Dinas~
kan kan kan...
selalu macamtu
ble dh realize tu kadang mcm malu sendiri dgn tuhan, sbb bkn insan bersyukur

Saf~
aah. kebetulan? hehe..
but urs r so much sumpah beautifully written,hehe

Anonymous said...

awal yang baik